My Ju-Jitsu
-I don’t have technique’s,
I use Mushin ( absence of mind ) my technique’s-
-Ju-jitsu-
Arti kata dari Jujitsu
adalah Ju berarti lembut, flexible bisa beradaptasi dalam situasi apapun.,
Jitsu / Jutsu adalah teknik, jadi bisa diartikan bahwa Jujitsu adalah “teknik
yang fleksibel”, dengan kata lain teknik apapun akan digunakan untuk
melumpuhkan lawan, lengkapnya Jujitsu adalah Seni beladiri ( Jepang ) yang
menggunakan teknik memegang, memiting, membanting dan menyerang lawan disertai
dengan pengetahuan tentang titik-titik saraf, anatomi dan mekanika tubuh
manusia yang digunakan untuk menyerang dan melumpuhkan lawan, berat dan tenaga
lawan bisa digunakan untuk menyerang dirinya sendiri.
Jujitsu sendiri banyak
mempunyai nama lain seperti : yawara, Yoroi Kumi Uchi, Daken Taijutsu, Hakuda
dan sebagainya.
-Asal Beladiri Jujitsu-
Sejarah semua bela diri
adalah Kallaripayattu yaitu bela diri asal negeri India, merupakan campuran
antara pernafasan Yoga dan gerakan senam atau tarian India kuno.
Kallaripayatu dibawa ke
Cina oleh seorang wangsa Ksatria yang bernama Bodhi Dharma, ketika beliau
mengajarkan agama Budha dan Zen di Cina Bodhi Dharma menciptakan
gerakan-gerakan yang mencontoh gerakan hewan dalam membela diri kemudian
mencampurnya dengan Kallaripayatu dan Kungfu / Kempo setempat, gerakan-gerakan
tersebut kemudian diajarkan kepada para Biksu di Kuil Siaw Liem Sie/Shaolin
sebagai materi untuk menguatkan tubuh setelah bermediasi dalam waktu yang cukup
lama dan untuk membela diri.
Bela diri ini sampai di
Jepang tidak terlepas oleh proses asimilasi antara penduduk negeri Cina dan
Jepang, ada kalanya penduduk Jepang melakukan perjalanan ke Cina untuk belajar
mengenai Budha, Taoisme, filsafat, pengobatan dan lain sebagainya, begitu juga
dengan penduduk Cina, mereka pergi ke Jepang untuk berdagang ataupun melarikan
diri karena situasi kerajaan yang memanas.
Melacak asal muasal Jujitsu
sangat sulit dikarenakan tidak ada satupun sumber informasi yang akurat, ada
yang mengatakan Beladiri Jujitsu merupakan campuran antara bela diri Kungfu
dari Cina yang bercampur dengan bela diri asli Jepang dengan seiring
berjalannya waktu teknik-teknik bela diri campuran ini membentuk suatu bentuk
bela diri baru yang sesuai untuk diadaptasikan ke dalam masyarakat dan budaya
Jepang.
-Apa Itu Bela Diri Jujitsu-
Jujitsu adalah bela diri
tangan kosong yang didalamnya terdapat teknik memukul, menendang (Atemi waza),
menangkis ( Uke waza ), jatuhan ( Ukemi waza ), membanting ( Nage waza ),
kuncian tubuh ( Osae waza ), kuncian sendi ( Kansetsu waza ), cekikan ( Shime
waza ), pematahan tulang-belulang ( Koppo/Daken jutsu ), titik-titik vital
tubuh (Kyusho/Koshi jutsu) dan penyembuhan ( Kappo jutsu / Kuatsu ), selain
menggunakan tangan kosong beladiri Jujitsu juga menggunakan senjata seperti:
Pedang (Katana), Pisau ( Tanto), Tongkat ( Bo dan Jo ), dan Jutte, dan senjata
rahasia/yang tidak umum/Hibuki seperti Yawara-bo / Kubotan / Suntetsu, Shuriken
(Pisau lempar), Tessen ( Kipas ), Hojo/Torinawa ( sabuk / tali ), Manriki
Gusari / Kusari Fundo / Sode Kusari ( Rantai berbandul ) untuk membela diri.
Kunci dari teknik Jujitsu
ada pada: Kamae \ posisi atau kuda-kuda, Kuzushi \ titik keseimbangan, mustahil
serangan dilancarkan jika kita tidak mempunyai keseimbangan, begitu juga lawan
akan mudah dikalahkan jika dia tidak seimbang. Tai Sabaki \ gerakan tubuh,
Tsukuri \ gerakan masuk bukan berarti kita maju kearah lawan, tapi bagaimana
kita menciptakan kesempatan untuk menyerang lawan, Kake berarti serangan yang
tepat pada sasaran atau bagaimana melumpuhkan lawan dengan cepat dan tanpa
menggunakan tenaga yang berlebihan.
Kompleksitas teknik dalam
Jujitsu mustahil untuk dipelajari secara singkat, dimana diantara satu teknik
dengan teknik yang lain saling berkaitan, di dalam teknik masih ada teknik
lain, dalam mempelajarinya pun harus secara keseluruhan, bukan bagian
perbagian, jika itu yang dilakukan maka esensi/inti dari Jujitsu tidak dapat
ditemukan. Begitu juga dalam melakukan waza, teknik demi teknik saling menyusul
tanpa ada jeda dan penundaan demi berhasilnya suatu waza.
Berlatih Jujitsu bermanfaat
untuk melatih mental disiplin dan fisik, Jujitsu secara fisik tidak hanya
dilatih di dalam Dojo saja melainkan harus dilatih secara setiap hari secara
terus menerus untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, secara mentalitas jika
berlatih Jujitsu seseorang bisa membangun karakter dan mental disiplin yang
lebih baik.
Bagaimanapun rahasia teknik
Jujitsu selalu diliputi oleh suatu misteri, sebagaimana para pencipta aliran
Jujitsu selalu menutup rapat rahasia teknik Jujitsu dari pandangan orang lain
dan hanya menurunkan rahasia teknik Jujitsu kepada murid pilihannya melalui
suatu ritual rahasia yang dinamakan Okuden, semua murid Jujitsu akan memperoleh
Menkyo Kaiden (piagam/ijazah kelulusan) setelah selesai mempelajari semua
teknik Jujitsu, tetapi hanya sedikit yang menerima Okuden.
-Jujitsu, antara Samurai
dan Ninja-
Bela diri Jujitsu
diadoptasi para Samurai jaman kerajaan Jepang sebagai suatu teknik pembelaan
diri dikala tidak bersenjata atau digunakan ketika menangkap seseorang tanpa
harus melukai / mencederai terlalu parah.
Bagi Samurai Jujitsu erat
kaitannya dengan BUSHIDO ( Kode etik Samurai ), karena Bushido dan Jujitsu
adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,
Ninja pun menggunakan
Jujitsu sebagai bela diri yang bisa diandalkan dalam melakukan misi pengintaian
maupun pembunuhan lawan politik para Daimyo. Bagi Ninja Jujitsu pun erat dengan
Doktrin Ninja yang bernama FUDOSHIN.
Samurai dan Ninja memiliki
perbedaan yang sangat kentara dalam bertarung, Samurai selalu menghadapi lawan
secara terbuka, terhormat dan menjunjung tinggi Bushido, para Samurai
menggunakan bendera pada bagian dibelakang baju tempurnya untuk memudahkan
identifikasi. Hasil ideal bagi seorang Samurai adalah menemukan lawan yang sebanding
di medan perang dan memenggal kepalanya untuk dipersembahkan kepada Daimyo-nya,
Samurai yang ditempa dimedan laga memperoleh citra sebagai petarung individual
yang tanpa tanding.
Ninja juga petarung yang
handal yang tidak menganggap rendah untuk bertempur demi uang dan dengan cara
yang bertentangan dengan norma sosial, berpakaian hitam dengan penutup muka
sehingga tidak dapat dikenali, bersembunyi sampai tiba waktunya. Setelah tugas
selesai ninja akan kembali melaporkan misi kepada Daimyonya dan kemudian
menghilang sampai dipanggil untuk tugas yang berikutnya, Ninja bertarung dengan
cara yang tidak lazim yang tidak akan ditempuh oleh Samurai.
Dalam bertempur melawan
musuh Daimyo mereka, Samurai dan Ninja selalu bekerja sama untuk menyelesaikan
misinya, Ninja dengan kemampuan mengumpulkan data intelejen, melakukan
kekacauan rantai komando, membakar benteng, mencuri bahan makanan dan
pembunuhan senyap untuk meruntuhkan moral pasukan musuh dari dalam dan para
Samurai menggunakan strategi perang terbuka dalam menggempur musuh dari luar.
Sebuah kisah
peperangan/Gunmaki yang berjudul Mikawa Go Fudoki menceritakan: “Ketika Oda
Nobunaga” bapak pemersatu Jepang” dibunuh oleh Akechi Mitsuhide, semua Daimyo
yang loyal kepada Nobunaga satu persatu di habisi, salah satunya adalah Ieyasu
Tokugawa, Ketika melakukan perjalanan kudeta telah menghambat perjalanan Ieyasu
ke daerahnya, jalan darat dan laut sudah dikepung oleh pasukan Akechi, seorang
Ninja dari perguruan Togakure-Ryu Ninpo bernama Hattori Hanzo/Iblis Masashige membantu
sebagai penunjuk jalan untuk mengamankan perjalanan dari kepungan pasukan
Akechi Mitsuhide, Tokugawa Ieyasu beserta Samurai pengikutnya akhirnya sampai
ke tempat yang
aman. Sebagai rasa terima
kasih, Tokugawa Ieyasu memberikan Wakizashinya ( pedang pendek ) yang di tempa
oleh Kunitsugu kepada Hattori”
Hubungan Ieyasu dengan
Hattori terus berlanjut sampai Hattori diberikan jabatan Jenderal Samurai.
Hatorri Hanzo Masashige meninggal pada tahun 1596 diusia 55 tahun dan
dimakamkan di pekarangan kuil Seinenji di Tokyo dan digantikan oleh putranya
yang bernama Hattori Massanari.
-Perguruan Jujitsu-
· Masa Kerajaan Jepang
Pada masa kerajaan Jepang
masa lalu, Jujitsu adalah bagian dari BUJUTSU (Ilmu Perang) yang dipelajari
secara bersamaan dengan Kenjutsu/Ilmu Pedang, Yarijutsu dan Naginata Jutsu/
Ilmu Tombak, Berkuda, Heiho/Taktik Perang, Kyudo/Memanah dan sebagainya.
Jujitsu di Jepang banyak
diciptakan oleh para bangsawan dan diajarkan secara eksklusif kepada para
keluarga bangsawan dan samurai, penduduk kebanyakan tidak diperkenankan untuk
mempelajari bela diri ini. Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya dapat
dibenarkan. Di jaman Muramochi ( 1333-1573 ) Jepang terbagi menjadi beberapa
kerajaan-kerajaan kecil dimana antara satu dengan yang lain saling berperang
untuk merebutkan kekuasaan, pada masa inilah Jujitsu mendapatkan masa
keemasannya, karena teknik Jujitsu digunakan di medan perang, banyak perguruan
Jujitsu tumbuh dan berkembang sehingga terdapat hampir 100 perguruan Jujitsu
yang berbeda.
· Jaman Restorasi Meiji dan
sesudahnya.
Jaman Restorasi Meiji,
Kaisar Jepang, mencabut semua hak istimewa para Shogun, maka dari itu para guru
Jujitsu dan para Samurai yang pernah mengabdi kepada salah satu Shogun terpaksa
harus membiayai kehidupannya sendiri dengan membuka perguruan Jujitsu untuk
masyarakat umum, kejahatan merajalela karena banyaknya Daimyo / Shogun
memberontak karena diberlakukannya Restorasi Meiji, banyak Ronin ( Samurai yang
tidak mengabdi pada Daimyo ) menjadi penjahat di jalanan. Saat itu Jujitsu
dipandang sebagai beladiri yang bisa digunakan untuk membela diri ketika
menghadapi bahaya di jalan.
Nama-nama aliran dibawah
ini adalah perguruan Jujitsu yang terdapat pada dua jaman diatas:
1. Daito Ryu Aiki Jujitsu
Shinra Saburo Yoshimitsu
adalah seorang Jenderal di keluarga Minamoto, Beliaulah yang menciptakan aliran
Jujutsu lain dari pada aliran Jujitsu pada masa itu yang diberi nama Daito Ryu
Aiki Jujitsu dan mengajarkan ilmunya terbatas di kalangan keluarga Minamoto,
teknik Aiki Jujitsu ini kemudian dikembangkan lagi
oleh Yoshitsune dengan
menambahkan teknik mengambil pedang dari tangan lawan.
Sokaku Takeda keturunan
dari Shingen Takeda sorang bangsawan yang mengabdi pada keluarga Minamoto.
Cerita yang sangat terkenal
mengenai Sokaku Takeda adalah peristiwa pertarungannya dengan puluhan pekerja
bangunan, sedikitnya sepuluh orang pekerja bangunan meninggal dan puluhan
lainnya cedera berat ketika bertarung dengan Sokaku Takeda. Sokaku takeda
meninggal pada tahun 1943 dan mewariskan ilmunya kepada sang putra Takeda
Tokimune dan Morehei Ueshiba.
2. Daitokan Aiki Jujitsu
Adalah perguruan Aiki
Jujitsu yang dipimpin oleh putra dari Sokaku Takeda yaitu Takeda Tokimune
3. Katori Shinto Ryu /
Tenshin Shoden Katori Shinto Ryu Jujitsu
Katori Shinto Ryu Jujitsu
diciptakan oleh Iizasa Chosai Lenao antara tahun 1387-1488, Aliran ini
mengajarkan tidak hanya teknik Ju jitsu juga Iai jutsu, Ken jutsu, Bo jutsu,
Naginata Jutsu, Shuriken jutsu, Nin jutsu, Den Jutsu dan Chikujo jutsu.
4. Kito Ryu Jujitsu
Ching Gem Ping adalah
seorang bangsawan sekaligus sastrawan yang melarikan diri ke Jepang dikarenakan
suhu politik kerajaan Cina waktu itu memanas, di Jepang Ching Gem Ping selain
mengajarkan sastra klasik Cina seperti Sun Tsu (Art of War) dan sebagainya,
juga mengajarkan bela diri asal Cina kepada penduduk. Murid utama dari Ching
Gem Pin adalah 3 orang Ronin yang bernama Shiciroemon Fukuno, Jirozaemon Isogai
dan Yojiuemon Miura.
5. Konshin Ryu Juho jutsu
Kushin Ryu didirikan oleh
Seki Rokurou Fujiwara Teketsuma, pada tahun 1840 penerusnya yang bernama
Yamamoto Kozanosuke Kiyanobu menggabungkan aliran ini dengan Sekiguchi Ryu
Jujitsu, sehingga aliran Kushin Ryu berubah nama menjadi Konshin Ryu Juho
jutsu, Nidaime Horyu Matsuzaki adalah Soke dari Kushin Ryu Karate-do dan sekaligus
Soke ke 11 perguruan ini.
6. Kyushin Ryu Jujitsu
Diciptakan oleh Inugami no
Shoken Nagakatsu seorang Samurai yang mengabdi salah satu Daimyo di kerajaan
Jepang pada masa Muramochi ( 1333 ), Kyushin Ryu Jujitsu hanya diajarkan pada
kalangan terbatas yaitu para keturunana bangsawan dan para samurai yang
mengabdi di istana, Kyushin ryu selain mengajarkan Jujitsu juga mengajarkan
Ninjitsu, kenjutsu dan Naginata Jutsu, Nagakatsu mengajarkan ninjutsu kepada
beberapa orang murid terpilihnya yang nantinya bertugas mengintai dan membunuh
musuh kerajaan.
7. Masaki Ryu
Dannoshin Masaaki adalah
seorang samurai di eranya, juga sorang guru Kenjutsu, suatu ketika Masaki
terusik hatinya ketika seorang penjahat berpedang menyerang gerbang kerajaan,
Dannoshin menyadari bahwa gerbang kerajaan adalah tempat yang suci penggunaan
senjata tajam tidak diperkenankan, kesucian gerbang harus dijaga tanpa
menumpahkan darah, meminjam tongkat kepada bawahannya merupakan hal yang tidak
lazim karena Masaaki adalah seorang Samurai. Masaki kemudian menghadapi
penjahat dan melumpuhkannya dengan menggunakan tangan kosong dengan teknik
bantingan dan kuncian, Sewaktu bermeditasi Masaki melihat rantai yang berbandul
yang mengayun diterpa angin, tercetuslah dalam pikiran Dannosin Masaki bahwa
rantai itu dapat digunakan sebagai senjata untuk melumpuhkan penyerang tanpa
harus membunuhnya. Selain mengajarkan Jujitsu Masaki Ryu mengajarkan Jutte
jutsu, Manriki Gusari, Shuriken jutsu dan Ken jutsu, sekarang perguruan ini
dipimpin oleh Yumio Nawa.
8. Ryoi Shinto Ryu Jujitsu
Didirikan oleh salah satu
murid Ching Gem Ping bernama Shiciroemon Fukuno.
9. Yagyu Shingan Ryu
Jujitsu
Perguruan Jujitsu ini
diciptakan oleh Yagyu Ieyoshi yang diteruskan oleh Yagyu Muneyoshi dari desa
Iga, propinsi Nara.
10. Yoshin Ryu Jujitsu
Akiyama Shirobei Yoshintoki
( 1623 ) pergi ke Cina untuk mempelajari ilmu pengobatan, akupuntur dan
mempelajari bela diri Cina, sekembalinya ke Jepang Akiyama yang juga seorang
tabib mengajarkan beladiri yang disebutnya Hakuda ke penduduk sekitar,
dikarenakan brutalnya teknik yang diajarkan, ada saja muridnya yang terluka
sewaktu latihan, tidak lama kemudian banyak murid-muridnya mengundurkan diri
karena tidak mau menjadi korban kebrutalan teknik Hakuda. Akiyamapun
berkontemplasi di luar daerah untuk mencari jawaban, selama 300 hari Akiyama
berkontemplasi dibawah pohon Willow, ketika ada badai Akiyama melihat pohon
yang patah diterjang angin, sedangkan pohon
willow yang selama ini
menaungi dia tidak mengalami kerusakan, ternyata rahasia pohon itu adalah
kelenturannya, Akiyama pun mengaplikasikan “kelenturan” pohon willow ke dalam
teknik Hakuda dan terciptalah suatu teknik baru yang fleksibel sekaligus
mematikan. Untuk itulah Akiyama kemudian menamakan teknik beladirinya
Yoshin-Ryu (Yo-Pohon Willow, Shin-Semangat dan Ryu-
Sekolah/Perguruan), salah
satu sumber mengatakan bahwa dalam proses kontemplasi ini Akiyama menciptakan
hampir 300 teknik baru.
· Aliran perguruan bela
diri Jujitsu baru, keturunan langsung dari dari perguruan Jujitsu tradisional:
1. Judo / Kano Jiujitsu
Diciptakan Oleh Prof.
Jigoro Kano tahun 1882, beliau mempelajari beberapa aliran Jujitsu seperti::
Kito Ryu, Tenshin Shoden Katori Shinto Ryu, Takenouchi Ryu dan Sosuishitsu Ryu.
Prof. Jigoro Kano
memperhalus teknik-teknik Jujitsu sehingga sesuai untuk diaplikasikan sebagai
olah raga dan bisa dipertandingkan dengan aman. Teknik Atemi Waza, beberapa
teknik berbahaya dan teknik penggunaan senjata tidak dipergunakan, tetapi
beberapa teknik Jujitsu dan Kata seperti Nage waza, Osae Komi waza, Ukemi waza,
Kansetsu waza dan Shime waza masih dipergunakan.
2. Aikido
Moriehei Ueshiba
mempelajari Aiki-jujitsu di bawah asuhan Sokaku Takeda pada tahun 1910,
kemudian mengembangkan pemikiran tentang Aiki-jujitsu ke dalam seni yang
bernama Aikido.
3. Hapkido
Adalah saudara jauh dari
Jujitsu, teknik-teknik Hapkido sama persis dengan teknik-teknik Jujitsu pada
umumnya, Hapkido pada masa lalu dipelajari oleh ksatria Korea yang disebut
Hwarang.
Tidak dipungkiri
dikarenakan batas georafis yang dekat dengan Jepang, Korea pun banyak
mengadopsi beberapa budaya Jepang termasuk bela diri juga pada saat Kerajaan
Jepang menginvasi Korea pada masa perang dunia II juga menambah khasanah dalam
Hapkido.
4. Wado Ryu
Diciptakan oleh Otshuka
Hinorori yang merupakan murid dari Gichin Funakoshi (Bapak Karate), sebelum
mempelajari Karate dibawah asuhan Funakoshi, Otshuka merupakan salah satu
penyandang Dan dari Tenshin Shinyo Ryu Jujitsu.
5. Brazilian Jujitsu
Dipopulerkan oleh keluarga
Gracie di Brazil, ada yang berpendapat bahwa Brazilian Jujitsu adalah Judo yang
dimodifikasi untuk melawan bela diri lain (Taryu Shiai Judo)
Sedangkan di Jepang,
Jujitsu sekarang lebih dikenal dengan nama Kaisho Goshin Budo Taiho Jutsu
(Kaisho = Tokyo, Goshin = Kepolisian, Budo Taiho
jutsu = Beladiri tangan
kosong), digunakan oleh Kepolisian Jepang sebagai mata pelajaran untuk
pendukung tugas kepolisian.
· Perguruan Jujitsu di
Indonesia
Jujitsu di Indonesia
dikenal pada masa penjajahan Belanda dengan sebutan Combat Judo atau Jiujutsu,
teknik ini banyak dipelajari oleh personel tentara Belanda dan keturunan
Indo-Belanda baik sebagai pendukung tugas tempur, bela diri maupun hanya untuk
olah raga. Pada jaman penjajahan Jepang, Jujitsu diajarkan kepada personel
pribumi yang tergabung dalam PETA sebagai salah satu kurikulum perang / Heiho
untuk menghadapi tentara Sekutu yang bermaksud merebut kembali Indonesia dari
tangan Jepang.
1. Institut Jujitsu
Indonesia / Bantaran Angin / I Kyu Shin Ryu Jujitsu
R.Soetopo mempelajari
Jujitsu ketika bergabung dengan PETA, beliau belajar Jujitsu dibawah Kapten
berkebangsaan Jepang yang bernama Ishikawa. R.Soetopo mendirikan Perguruan
Jujitsu dengan nama Bantaran Angin, kemudian mengajarkan aliran ini kepada
murid-murid utamanya diantaranya adalah Bapak Firman Sitompul, Jendral Polisi
D.P.M Sitompul, Bapak Heru Nurcahyo, Bapak Heru Winoto dan Bapak Bambang
Soeprijanto dengan berjalannya waktu Bantaran Angin berubah nama menjadi
Institut Jujitsu Indonesia yang dinaungi oleh badan hukum berbentuk Yayasan.
Yang patut dibanggakan
adalah ketika Duta Besar Kerajaan Jepang pada saat itu memberikan apresiasi
yang tinggi dan pengakuan ke pada Institut Jujitsu Indonesia ketika Bapak
Firman Sitompul mendemonstrasikan teknik Jujitsu di suatu acara yang disaksikan
langsung oleh depan Duta Besar Kerajaan Jepang.
Perkembangan Institut
Jujitsu Indonesia ini semakin pesat dengan tumbuh dan berkembangnya Dojo
Institut Jujitsu Indonesia baik di kota-kota di Indonesia, beberapa tahun yang
lalu Institut Jujitsu semakin mengibarkan benderanya dengan bergabung di dalam
World Council of Jujutsu Organization (WCJJO), teknik bela diri tangan kosong
Institut Jujitsu Indonesia juga diadopsi oleh angkatan bersenjata Indonesia,
kepolisian, pasukan elite, pasukan pengamanan Presiden dan satuan-satuan
pengamanan swasta.
2. Jujitsu Porbikawa /
Perkumpulan Olah Raga Bela Diri Ishikawa
Dipopulerkan oleh Tan Sing
Jay, nama Ishikawa adalah bentuk penghormatan Tan Sing Jay terhadap gurunya
yang berkebangsaan Jepang yaitu Mr. Ishikawa. Pada perkembangannya Jujitsu
Porbikawa berafiliasi dengan Karate.
3. JUSINDO
Jusindo didirikan oleh Ben
Haryo sebagai wadah pecinta/praktisi bela diri Jujitsu dengan visi persaudaraan
tanpa memandang aliran perguruan Jujitsu. JUSINDO berafiliasi dengan beberapa
perguruan Jujitsu diluar Indonesia, seperti dengan Jujitsu Jepang (Nihon
Jujutsu Kyokai ) dan perguruan Jujitsu di Amerika Serikat.
4. Koku Ryu / Black Dragon
Jujitsu
Diciptakan sebagai wadah
bagi penggemar Jujitsu tradisional dan tidak berafiliasi kepada perguruan
Jujitsu manapun, kurikulum di dalam Koku Ryu Jujitsu meliputi, Daken Taiho
jutsu, Jo-Hanbo jutsu, Shuriken jutsu dan Manriki Gusari. Tingkatan di Jujitsu
Aliran ini hanya ada dua Mudansha (pemegang sabuk putih) dan Yudansha (pemegang
sabuk hitam). Ritual tradisional saat dan sesuai latihan masih dipertahankan
sebagai mana mestinya.
Tingkatan Mudansha
mempelajari teknik-teknik dasar Jujitsu seperti: Kamae, Kihon, Ukemi, Atemi
waza, Uke waza, Ukemi waza, Nage waza, Osae komi waza, Kansetsu waza, Uchi komi
/ Butsukuri dan beberapa teknik senjata dasar. Setelah pengenalan teknik-teknik
dasar dan melakukan review semua teknik yang sudah dipelajari, Mudansha berhak
untuk naik ke tingkat Yudansha.
Tingkat Yudansha
mengembangkan teknik-teknik Jujitsu lebih luas tetapi masih di dalam koridor
Jujitsu, teknik-teknik lanjutan seperti: Daken Taijutsu , Ju Taijutsu, Koshi
jutsu dan penggunaan senjata seperti: Katana, Tanto, Manriki gusari dan
Shuriken mulai dipelajari secara intensif, teknik tingkatan ini bersifat membangun
/ mengembangkan teknik dan karakter para penyandang Yudansha.
-Perkembangan Jujitsu pada
masa kini-
Perkembangan Jujitsu pada
masa sekarang selain merupakan bela diri tradisional Jepang yang kental unsur
budayanya, Jujitsu juga dikembangkan dalam kontes pertarungan gaya bebas
seperti Ultimate Fighting Champion ( UFC ), International Fight League ( IFL ),
Battle Cage, X-treme Fighting dan lain-lain, teknik Jujitsu juga diadaptasi dan
diajarkan kepada badan intelejen, polisi dan satuan-satuan elit tempur di
kebanyakan negara seperti: US Marines, NAVY SEAL, Green Berets/Delta Force,
Special Operation Aviation Regiment ( SOAR) /Nightstalker, Royal Marines
Commando, Special Boat Section, Special Air Services, Kopassus, Den Jaka, Den
Bravo, Densus-88, CIA, FBI dan sebagainya sebagai kurikulum bela diri tangan
kosong yang berguna dalam menjalankan tugas di medan perang maupun tugas
pengamanan.
Welcome to my World,
Welcome to Jujitsu
Daftar Pustaka
1. Craig, Darell, JAPAN’S
ULTIMATE MARTIAL ARTS, Jujitsu Before 1882, The Classical Japanese Art of Self
Defense ( Boston and Tokyo: Charles E. Tuttle Co., Inc, 1995 )
2. Gruzanki, Charles, NINJA
WEAPONS: Chain and Shuriken, ( Boston and Tokyo: Charles E. Tuttle Co., Inc,
1968 )
3. Matsuzaki, Horyu,
Perjuangan Hidup, Hakikat Kushin_Ryu Karate-Do, ( Prima Media Pustaka, Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2006 )
4. Oscar Ratti and Adele
Westbrook, Secrets of the Samurai, ( Boston and Tokyo: Charles E. Tuttle Co.,
Inc, 1973 )
5. Simpkins, C. Alexander,
Zen in ten, ( Boston, Massachusets: Charles E. Tuttle Co, inc, 2003 )
6. Turnbull, Stephen, Ninja
1460-1650 AD ( Osprey Publishing Ltd, Midland House, West Way, Botley, Oxford,
2003 )
My Jujitsu
“Dedicated to all Jujitsu
Master, who keep this art still alive until these day, who teach us with their
spirit, heart and love, to show us, the way…of Jujitsu and Bushido”
“Dedicated to spirit of
Bujin, some times it frightening like rage of fire, some time it peaceful like
water, who stand up straight like a Fuji mountain rooting deeply in our heart”
“Dedicated to fellow
Jujitsu-Man and Woman, who never give up to train hard, beaten up, and have lot
of bruises to seek the perfection, the essence and the meaning of Jujitsu”
“Dedicated to our family,
who always support us, to seek the essence of Jujitsu”
“Dedicated to our Dojo, the
sacred place for train this art, who shade us from element of nature, who
gather us in brotherhood and comfort environment”
Doddy Devrian
Sho-Dan
Diposkan oleh JUJITSU-STIESIA di 05:18 Tidak ada komentar:
Label: My Ju Jitsu
Jumat, 16 Januari 2009
Begin Of Ju Jitsu Stiesia News
Diposkan oleh JUJITSU-STIESIA di 05:18 Tidak ada komentar:
Label: My Ju Jitsu
Jumat, 16 Januari 2009
Begin Of Ju Jitsu Stiesia News
"It isn't whatever we
Win or Lose, But how we Play The game"
SUMPAH JUJITSU
1. Taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2. Taat Pada Orang Tua
3. Sanggup menjaga nama
baik Jujitsu
4. Bersikap Ksatria dan Jujur
5. Taat kepada Pelatih
SEMBOYAN JUJITSU
1. Berlatih Jujitsu demi
kemanusiaan
2. Tidak boleh sombong
3. Membela yang lemah,
berdiri di pihak yang benar
4. Jujitsu digunakan hanya
dalam keadaan terpaksa
5.Dalam latihan tidak ada
tawa dan tangis.
Filsafat Jujitsu
I
don’t have technique’s, I use Mushin ( absence of mind ) my technique’s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar